PresidenJoko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan, tiba di Jambi pada Kamis (7/4/2022) pagi tadi. Tiba di sana, Presiden dan rombongan langsung menuju ke Pasar Angso Duo untuk menyerahkan sejumlah Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng kepada masyarakat penerima manfaat. Jokowi tiba di pasar itu kira-kira Jambi - Angso Duo menjadi binatang yang melegenda dan sarat dengan nilai-nilai sejarah, utamanya sejarah terbentuknya "Tanah Pilih Pesako Betuah" Kota Jambi. Kini posisi penting sejarah dan seiring berkembangnya zaman, Angso Duo dituangkan lewat canting ke dalam motif batik khas Jambi yang diberi nama batik Angso Duo. Seperti apa filosofi Angso Duo yang dituangkan menjadi batik? Berdasarkan catatan sejarah, Kepala Museum Negeri Jambi, Leni Nurleni menyebutkan, Angso Duo identik dengan Orang Kayo Hitam dan Tanah Pilih. Pada era kerajaan Jambi, saat itu Orang Kayo Hitam adalah pemegang keris Siginjei dan berhasil mengalahkan Temenggung Merah Mato. Menikahi Perawan dengan Mahar Rp300 Ribu, Apa Kabar Kakek Badu? Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Agung Hercules di Rumah Duka Kisah Jodi Bocah Pemungut Cengkih di Kuningan Menimba Ilmu Berbekal Semangat Usai mengalahkan temenggung tersebut, Orang Kayo Hiyam kemudian menikah dengan Mayang Mangurai, putri dari Temenggung Merah Mato. Setelah menikah, keduanya pun berusaha menemukan daerah pilihan untuk dijadikan kerajaan dengan cara mengikuti sepasang angsa milir di Sungai Batanghari. Kemudian setelah milir, Angso Duo ini naik ke darat untuk mandi tanah mupur dan menghilang tepatnya di Kota Jambi, kini kawasan yang didatangi sepasang angsa itu berdiri Masjid Agung Al-Falah. Sehingga, sesuai pesan temenggung Merah Mato, di mana angsa tersebut berhenti, maka di situ lah tempat yang dipilih untuk mendirikan kerajaan Tanah Pilih. "Karena sejarahnya Angso Duo tadi, maka mendorong perajin batik membuat motif Angso Duo ke dalam khazanah batik sebagai simbol daerah Jambi. Angso duo ini menjadi milik bersama, sehingga pencipta motif ini hingga kini tidak diketahui siapa," kata Leni kepada Kamis 1/8/2019. Motif batik Angso Duo, kata Leni, tergolong motif fauna yang melegenda dan sarat dengan nilai sejarah. Selain sejarah, motif ini memiliki kandungan pesan yang cukup mendalam, yakni nilai kegigihan dan kesabaran dalam berusaha. Serta nilai keselarasan antara sesama makhluk ciptaan Tuhan. Selain itu, nilai yang terkandung dalam motif Angso Duo ini kata Leni, adalah keselarasan antara manusia dan binatang untuk saling menghormati sesama makhluk. Termasuk kepada binatang. "Binatang memang tidak dikaruniai akal, tapi binatang memiliki insting yang tingggi, termasuk angsa. Dan berkat instingnya itu binatang bisa membaca tanda-tanda alam," kata Leni seraya menambahkan, selain batik, Angso Duo juga menjadi lambang untuk Kota Jambi. Sedangkan dalam motif batik Angso Duo yang amati, terlihat untuk motif utama dari gambar Angso Duo tersebut, dikombinasikan dengan gambar pendukung seperti gambar-gambar garis melengkung dan gambar bunga. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi penyuka batik. "Suka dengan motifnya, lebih menonjol kedaerahannya, orang Jambi pasti tahu sejarah Angso Duo. Dan juga dengan kita memakai batik motif lokal bisa mengangkat perajin batik lokal juga," kata Vita Putri, warga Kota Jambi saat memilih batik di salah satu gerai batik di kawasan Simpang Pulai, Jambi.
\n \n \n\n cerita rakyat jambi angso duo
Ceritarakyat sejarah asal usul Angso Duo. Konon, pada masa Jambi masih merupakan bagian dari kerajaan Pagaruyung yang berada dibawah naungan kerajaan Majapahit, ada seorang putri cantik bernama Putri Selaras Pinang Masak. Ia bertempat tinggal di hulu sungai Batanghari, yang membelah wilayah Jambi.
- Kota Jambi merupakan ibu kota Provinsi Jambi. Provinsi ini terletak di Pulau Sumatera. Kota Jambi memiliki luas hektar. Kota Jambi dibelah oleh Sungai Batanghari menjadi dua bagian, yaitu bagian selatan dan bagian utara. Bagian selatan merupakan bagian terbesar Kota Jambi, dimana wilayah di bagian selatan sedikitnya terdapat lima anak Sungai Batanghari. Serajarah Kota Jambi Jambi sebagai daerah pemukiman dan pusat kedudukan pemerintah telah berlangsung dari masa ke masa. Penamaan Jambi dan keberadaan Kota Jambi muncul dalam serangkaian cerita sejarah. Baca juga Apa Lagu Daerah di Jambi? Sejarah Dinasti Sung memaparkan bahwa Maharaja San-fo-tsi Swarnabhumi berada di Chan-pi. Utusan dari Chan-pi datang untuk pertama kalinya di istana Kaisar China pada tahun 853 M. Kemudian, utusan kedua datang pada 871 M. Informasi tersebut menandakan bahwa Chan-pi yang diidentifikasikan oleh pakar sebagai Jambi sudah muncul di berita China pada tahun-tahun tersebut. Sehingga, Chan-pi atau Jambi telah ada dan dikenal pda abad 9 M. Berita China Ling Pio Lui 890-905 M juga menyebutkan bahwa Chan-pi Jambi mengirim misi dagang ke China. Kata Jambi juga berasal dari Jambe yang merupakan sebutan pinang dalam bahasa Jawa Sunda. Banyak orang memperkirakan bahwa kata tersebut merupakan asal-usul kata Jambi. Dengan, adanya perubahan bunyi dan huruf dari Jambe ke Jambi. Identifikasi ini menginformasikan kata Jambe ke Jambi pada abad 15, semasa Kerajaan Jambi di perintahkan Puteri Selaro Pinang Masak pada 1460-1480. Cerita Angso Duo Cerita lain disebutkan Orang Kayo Hitam, putra dari Puteri Selaro Pinang Masak dengan Ahmad Barus II/Paduko Berhalo menyusuri sungai mengikuti sepasang itik besak Angso Duo atas saran mertuanya Tumenggung Merah Mato Raja Air Hitam Pauh. Orang Kayo Hitam menyusuri aliran Sungai Batanghari bersama istrinya Putri Mayang Mengurai menggunakan perahu Kanjang Lako. Mereka diminta untuk mencari tempat untuk mendirikan kerajaan baru. Baca juga Keunikan Keris Tumbuk Lada, Senjata Khas Jambi Tumenggung Merah Mato Raja Air Hitam Pauh berpesan kepada pada anak menantunya. Bahwa, tempat yang dipilih adalah dimana sepasang angsa naik ke tebing dan berada di tempat tersebut selama dua hari dua malam. Setelah beberapa hari menyusuri Sungai Batanghari, lalu kedua angsa naik ke daratan di sebelah hilir Kampung Jam, waktu itu namanya kampung Tenadang. Sesuai amanah mertuanya, Orang Kayo Hitam dana istrinya Putri Mayang Mangurai serta pengikutnya mulai membangun kerajaan baru yang disebut "Tanah Pilih". Letak pusat pemerintahan kerajaa berada di Kota Jambi saat ini. Danau Sipin, Kota Jambi Cerita tentang Angso Duo ini sebagai kebesaran Kerajaan Melayu Jambi di masa lalu ditorehkan sebagai filosofi Lambang Kota Jambi, saat ini. Dalam lambang tersebut antara lain terdapat gambar dua angsa. Setelah Orang Kayo Hitam menjadi raja, pusat kerajaan dipindahkan dari Ujung Jabung ke Tanah Pilih sekitar abad 16. Baca juga Alat Musik Daerah Jambi Tanah Pilih menjadi kedudukan Pemerintah Jambi. Masa Hindia Belanda Istana yang dibangun di Bukit Tanah Pilih menjadi Istana Tanah Pilih yang terakhir. Istana tersebut merupakan tempat kelahiran dan pelantikan Sultan Thaha Saifuddin sebagai sultan pada 1855. Istana Tanah Pilih dibumi hanguskan oleh Sultan Thaha sebagai serangan balik tentara Belanda. Peristiwa terjadi karena sultan dan panglimanya, Raden Mattaher menyerang dan berhasil menenggelamkan satu kapal perang Belanda di perairan Muaro Sungai Kumpeh. Baca juga 5 Fakta Menarik Jambi, Provinsi yang Miliki Sungai Terpanjang di Sumatera Istana Tanah Pilih yang telah menjadi puing-puing dikuasi Belada dan menjadi tempat markas serdadau Belanda. Setelah Sultan Thaha gugur pada 27 April 1904, Belanda menempati kerajaan Jambi sebagai bagian wilayah kekuasaan kolonial Hindia Belanda. Jambi Resmi Ibu Kota Provinsi Jambi Kedudukan Jambi secara administratif berubah dalam bebarapa tingkatan, mulai daerah otonom, kotamadya dan kota besar. Jambi resmi menjadi ibu kota Provinsi Jambi pada 6 Januari 1957 berdasarkan Undang-undang nomor 61 tahun 1958. Sumber dan Citra Kota Jambi Dalam Arsip, Arsip Nasional Republik Indonesia 2014
Kaliini, Mendag Zulkifli Hasan memantau bapok di Pasar Angso Duo Jambi, Selasa (2/8/2022). Di pasar ini, terpantau sejumlah harga bapok sudah mulai turun. Hadir pada kegiatan ini Gubernur Jambi
Inilah cerita rakyat Jambi tentang Asal Usul Angso Duo yang inspiratif dan singkat yang akan tabbbayun ceritakan untuk kalian kisah yang berjudul cerita rakyat Jambi tentang Asal Usul Angso Duo yang sangat sebuah kerajaan Pagaruyung yang berada di bawah naungan kerajaan Majapahit, hiduplah seorang putri yang cantik dan cerdas bernama Putri Selaras Pinang Masak. Ia adalah putri tunggal dari Raja Pagaruyung yang bijaksana. Putri Selaras tinggal di hulu sungai Batanghari, sebuah tempat yang indah di wilayah Selaras memiliki semangat yang pemberani dan keinginan yang kuat untuk melindungi rakyatnya. Ketika berita tentang pemisahan Pagaruyung dari Majapahit mencapai telinga Putri Selaras, ia merasa kekhawatiran yang mendalam. Ia tahu bahwa jika ia tetap tinggal di istana Pagaruyung, ia akan terpaksa tunduk kepada kekuasaan Majapahit yang berkuasa di wilayah suatu malam yang gelap, dengan hati yang berat, Putri Selaras memutuskan untuk melarikan diri demi menjaga kebebasan dan martabat rakyat Jambi. Ia hanya ditemani oleh beberapa pengawal setia yang ikut dalam perjalanan pelariannya. Di bawah bulan yang bersinar terang, mereka melintasi hutan-hutan lebat dan mengarungi sungai-sungai yang deras. Pasukan Majapahit yang berusaha mengejarnya semakin dekat, sehingga mereka harus terus bergerak dengan cepat untuk menghindari mereka beristirahat sejenak di tepi sungai Batanghari, Putri Selaras merasa kebingungan. Ia tahu bahwa ia harus mencari tempat baru untuk membangun istana dan menjaga kedaulatan rakyat Jambi, tetapi ia tidak tahu bagaimana cara menemukan tempat yang tepat. Saat itulah, datanglah seorang dukun tua yang bijaksana, yang telah mendengar tentang keberaniannya dan keinginannya untuk melindungi tersebut mendekati Putri Selaras dengan penuh rasa hormat. “Permisi, Yang Mulia Putri. Saya adalah Dukun Lembah Hijau, orang yang telah lama berhubungan dengan alam dan memiliki pengetahuan tentang petunjuk-petunjuk yang tersembunyi,” ucap dukun dengan Selaras menatap dukun tersebut dengan harapan. “Tuan Dukun, saya tidak tahu harus bagaimana. Saya ingin mencari tempat yang tepat untuk membangun istana baru, tetapi saya tidak memiliki petunjuk.”Dukun Lembah Hijau tersenyum. “Ada cara yang mungkin dapat membantu Anda, Yang Mulia. Saya memiliki petuah kuno yang dulu digunakan oleh nenek moyang kita. Jika Anda ingin, saya dapat memberikan petunjuk tersebut kepada Anda.”Putri Selaras langsung tertarik. “Mohon, beri tahu saya cara tersebut, Tuan Dukun. Saya ingin melakukan apapun yang diperlukan untuk melindungi rakyat Jambi dan menjaga kebebasan mereka.”Dukun Lembah Hijau menjelaskan dengan sabar. “Yang Mulia, Anda perlu melepaskan dua ekor angsa, seekor jantan dan seekor betina, ke sungai Batanghari. Perhatikan dengan seksama di mana kedua angsa itu berhenti berenang. Tempat tersebut akan menjadi lokasi yang tepat untuk membangun istana baru, sebagai pengganti istana yang Anda tinggalkan di Pagaruyung.”Putri Selaras mengangguk. “Terima kasih, Tuan Dukun. Saya akan melakukannya segera.”Pada malam berikutnya, setelah mereka beristirahat sejenak, Putri Selaras mempersiapkan ritual yang dianjurkan oleh Dukun Lembah Hijau. Ia melepaskan angsa jantan dan betina ke sungai Batanghari, sambil berdoa agar mereka membawanya ke tempat yang tepat untuk membangun istana angsa-angsa itu berenang menjauh, Putri Selaras dan pengawalnya menunggu dengan penuh harap. Mereka mengikuti setiap gerakan angsa-angsa tersebut, mengamati dengan seksama di mana mereka akan beberapa waktu, angsa jantan dan betina berhenti di sebuah daratan kecil di tengah sungai Batanghari. Putri Selaras merasa lega dan yakin bahwa inilah tempat yang dimaksud dalam petunjuk dukun. Di sanalah ia memutuskan untuk membangun istananya melewati perjalanan yang panjang dan berliku, Putri Selaras dan pengawalnya akhirnya mencapai daratan tersebut. Mereka segera memulai pembangunan istana baru yang megah, dengan bantuan masyarakat setempat yang antusias. Setiap orang bekerja keras untuk membangun istana yang akan menjadi simbol kebesaran dan keberanian Putri istana baru itu selesai dibangun, Putri Selaras mengundang para pemimpin suku dan tokoh terkemuka Jambi untuk menghadiri upacara peresmiannya. Mereka datang dengan membawa hadiah-hadiah yang berharga sebagai tanda penghormatan kepada Putri Selaras. Upacara tersebut dipenuhi dengan kegembiraan dan kegembiraan, karena rakyat Jambi mendapatkan pemimpin baru yang mereka cintai dan acara peresmian istana, Putri Selaras berbicara kepada rakyatnya dengan penuh semangat. “Hari ini, kita merayakan keberhasilan kita dalam membangun istana baru yang megah. Namun, lebih dari itu, kita merayakan kebebasan kita. Kita telah membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang teguh dan tidak akan tunduk pada kekuasaan yang melanggar martabat kita. Mari kita jaga kebebasan kita dengan keberanian dan keuletan. Bersama-sama, kita akan mencapai kejayaan yang lebih besar lagi!”Rakyat Jambi yang hadir bersorak dan bertepuk tangan, penuh semangat dan harapan. Mereka merasa bangga memiliki seorang pemimpin seperti Putri Selaras yang berani melawan penindasan dan berjuang untuk kebebasan saat itu, istana baru Putri Selaras di tepi danau menjadi pusat kekuasaan kerajaan Melayu Jambi yang baru. Kerajaan ini berkembang pesat di bawah kepemimpinan Putri Selaras, yang juga dikenal sebagai Ratu Angso Duo. Legenda tentang Angso Duo dan perjuangan Putri Selaras untuk mempertahankan kebebasan dan martabat rakyat Jambi terus diceritakan dari generasi ke Duo melambangkan keberanian dan keteguhan hati Putri Selaras. Dengan menempatkan kepercayaannya pada petunjuk angsa tersebut, ia berhasil menemukan tempat yang cocok untuk membangun istana baru dan memulai kehidupan baru. Kisah ini menjadi cerita rakyat yang diwariskan turun temurun, menginspirasi keteguhan hati dan semangat dalam menghadapi tantangan dalam kini, cerita Angso Duo menjadi warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Jambi. Legenda ini mengajarkan kita untuk mempercayai petunjuk hati dan memiliki keberanian untuk mencari jalan menuju keberhasilan, meskipun dalam menghadapi kesulitan dan rintangan yang mungkin menghadang. Putri Selaras dan Angso Duo tetap menjadi simbol keberanian dan inspirasi bagi rakyat Jambi yang bangga dengan warisan budaya cerita singkat yang populer, yang berjudul cerita rakyat Jambi tentang asal-usul Angso Duo yang inspiratif, lengkap dengan pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah pentingnya keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam Selaras, sebagai tokoh utama dalam cerita, memiliki semangat yang tak tergoyahkan untuk melindungi rakyatnya dan mempertahankan kebebasan petunjuk angsa, Putri Selaras menunjukkan bahwa dia tidak hanya mengandalkan keberuntungan semata, tetapi juga memiliki kepercayaan pada intuisi dan petunjuk memperlihatkan bahwa dengan keberanian dan keyakinan pada diri sendiri, kita dapat menemukan jalan menuju kesuksesan dan itu, cerita rakyat Jambi tentang asal-usul Angso Duo juga mengajarkan kita tentang pentingnya menghormati dan menjaga warisan budaya serta sejarah Selaras membangun istana baru di tempat yang diberikan petunjuk oleh angsa, sebagai upaya untuk memulai kehidupan baru yang menghormati akar budaya dan sejarah kerajaan Melayu Jambi. Caricari ado di muko serambi". Demikianlah lagu angso duo yang menjadi ingatan masyarakat Jambi. Kisah Angso duo adalah cerita Rakyat. Dua angsa yang kemudian bertemu. Dua sejoli yang kemudian bersepakat membangun hubungan percintaan. Nah. Tempat bertemunya duo angso yang kemudian dikenal sebagai Jambi. Di Pasar Angso duo. Ada banyak cerita rakyat dari Jambi yang menarik tuk dibaca, salah satunya adalah Angso Duo. Bila penasaran dengan legenda tersebut, langsung saja baca artikel ini. Cerita rakyat Angso Duo berasal dari Jambi. Secara harfiah, Angso Duo artinya dua angsa. Kamu sudah pernah membaca kisah lengkapnya?Secara singkat, cerita rakyat ini mengisahkan tentang Rangkayo Hitam dan istrinya yang melakukan perjalanan untuk menemukan tempat kekuasaan baru. Mereka mengikuti dua angsa yang berenang di atas Sungai bagaimana kisah selengkapnya dari cerita rakyat Jambi Angso Duo ini? Berhasilkah mereka menemukan tempat kekuasaan baru? Tak perlu berlama-lama lagi, yuk, langsung saja simak artikel ini!Cerita Rakyat Angso Duo dari Jambi Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang raja bernama Rangkayo Hitam. Ia adalah raja yang sakti dan sangat pemberani. Pada suatu hari, Rangkayo Hitam menikah seorang putri yang cantik jelita dari Temenggung Merah Mato, Sumatera Barat. Putri itu bernama Mayang Mangurai. Mereka mengadakan pesta pernikahan yang sangat besar dan mewah. Tamu dari berbagai negeri pun turut memeriahkan pesta pernikahan. Namun, di antara semua barang mewah, ibu Putri Mayang Mangurai justru memberikan sepasang angsa jantan dan betina serta perahu kajang lako sebagai hadiah pernikahan putrinya. “Anakku, kuberikan kalian sepasang angsa dan perahu kajang lako ini. Jagalah baik-baik,” ucap ibunda Putri Mayang. “Untuk apa ibu memberi kami sepasang angsa?” ucap Putri Mayang penasaran. “Nanti, usai pernikahan, datanglah ke ibu dengan membawa kedua angsa ini. Ibu akan memberi tahu maksud dari semua ini,” ucap sang ibu. Setelah pergelaran pesta pernikahan selesai, Rangkayo Hitam dan istrinya menemui sang ibu di Temenggung Merah Sato. Lalu, mereka bertanya, apa kegunaan dari sepasang angsa itu. Sang ibu pun menjawab, “Lepaskanlah sepangsa angsa ini ke Sungai Batanghari. Lalu, dengan perahu kajang lako, kalian ikutilah ke mana pun mereka pergi. Bila angsa itu berhenti dan membuat sarang untuk bertelur, maka lokasi itu adalah tempat untuk kalian membentuk kerajaan baru.” Menyusuri Sungai Batanghari Rangkayo Hitam pun menuruti perkataan ibu mertuanya. Keesokan harinya, ia dan sang istri melepas sepasang angsa ke sungai Batanghari. Mereka lalu mengikuti kedua angsa itu menggunakan perahu kajang lako. Kedua angsa itu terus berenang menyusuri sungai Batanghari. Hujan dan badai pun mereka tetap menerjangnya. Berhari-hari menyusuri sungai Batanghari yang luas dan panjang itu, tak ada tanda-tanda kedua angsa hendak menepi. Putri Mayang Mangurai hampir saja menyerah. Ia tak kuasa terlalu lama terombang-ambing di sungai. Namun, Rangkayo hitam selalu menguatkan istrinya. Setelah berhari-hari di sungai, akhirnya kedua angsa itu berhenti dan menepi di sebuah tempat yang teramat luas. Lalu, Rangkayo Hitam dan istrinya mulai membuat negeri dan kerajaan baru yang mereka beri nama Negeri Jambi. Rangkayo Hitam menjadi Raja Jambi dan Putri Mayang Mangurai adalah ratunya. Baca juga Cerita Rakyat Putri Satarina dan Tujuh Bidadari dari Sulawesi Tenggara & Ulasannya, Kisah Kebaikan Hati Seorang Gadis Unsur Intrinsik Kamu suka cerita rakyat singkat Angso Duo dari Jambi di atas? Ceritanya menarik, kan? Nah, sekarang saatnya kamu mengulik unsur intrinsik dari legenda ini. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasan singkatnya; 1. Tema Tema atau inti cerita rakyat Angso Duo dari Jambi ini adalah tentang pencarian tempat kekuasan. Uniknya, mereka menentukan daerah kekuasaan baru dengan cara melepas sepasang angsa. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh utama dari cerita rakyat ini. Mereka adalah Rangkayo Hitam dan Putri Mayang Mangurai. Kedua tokoh tersebut tak terlalu dikembangkan karakternya. Namun, dari kisah singkat legenda ini, dapat ditarik kesimpulan kalau Rangkayo Hitam memiliki sikap pemberani dan bijaksana. Ia sanggup menguatkan sang istri ketika tak kuasa bertahan saat terombang-ambing di sungai Batanghari. 3. Latar Untuk membangun cerita, ada beberapa latar tempat yang digunakan legenda Angso Duo dari Jambi ini. Beberapa di antaranya adalah Sumatera Barat, sungai Batanghari, dan Negeri Jambi. Hanya saja, cerita ini tak menyebutkan asal Rangkayo Hitam dan kerajaan awal yang ia pimpin. 4. Alur Cerita Rakyat Angso Duo dari Jambi Alur dari legenda ini adalah maju atau progresif. Cerita berawal dari diadakannya pernikahan Rangkayo Hitam dan Putri Mayang Mangurai. Mereka mendapatkan hadiah berupa sepasang angsa jantan dan betina, serta perahu kajang lako dari ibunda Putri Mayang Sari. Ternyata, sang ibu menghadiahkan angsa dan perahu karena tujuan tertentu. Ia ingin Rangkayo Hitam dan istrinya melepas kedua angsa itu ke sungai Batanghari. Kemudian mereka harus mengikutinya menggunakan perahu kajng lako. Bila kedua angsa itu berhenti dan membuat sarang, maka lokasi itu akan menjadi tempat kekuasaan baru Rangkayo Hitam dan istrinya. Singkat cerita, setelah terombang-ambing selama berhari-hari di sungai Batanghari, mereka akhirnya menemukan lokasi kerajaan baru yang mereka beri nama Negeri Jambi. 5. Pesan Moral Kira-kira, pesan moral apa yang bisa kamu petik dari dongeng asal Jambi ini? Dari Rangkayo Hitam dan istrinya, belajarlah untuk mematuhi perintah orang tua. Mereka mematuhi perintah sang ibu hingga akhirnya menemukan tempat kekuasaan baru. Selain itu, kisah ini juga mengandung pesan moral lainnya, yaitu jangan mudah menyerah dalam meraih mimpi. Meski harus melewati sungai Batanghari selama berhari-hari, Rangkayo Hitam dan istrinya tak pernah menyerah. Sehingga mereka pun akhirnya mendapatkan tempat kekuasaan baru. Selain unsur instrinsik, cerita rakyat ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar. Baca juga Cerita Rakyat Asal-Usul Kota Pandeglang dan Ulasan Lengkapnya, Sebuah Pelajaran Untuk Tidak Serakah dan Iri Hati Fakta Menarik Sebelum mengakhiri artikel ini, ada fakta menarik yang sayang untuk kamu lewatkan. Apa sajakah itu? Yuk, simak langsung ulasan berikut; 1. Ada Versi Lain Cerita rakyat pada umumnya memang memiliki beragam versi. Begitu pun dengan legenda Angso Duo. Berikut versi lainnya; Konon, ada sebuah Negeri Pagaruyung yang dipimpin oleh Kerajaan Majapahit. Di negeri tersebut, tinggallah seorang putri cantik bernama Selaras Pinang Masak. Ia tinggal di hulu sungai Batanghari. Ia melarikan diri dari Negeri Pagaruyung karena enggan tunduk pada kekuasaan Majapahit. Dalam perjalanannya, ia mendapat petuah untuk melepaskan dua ekor angsa di sungai Batanghari. Lalu, ia hrus mengikuti ke mana pun perginya angsa itu. Sesuai petuah itu, ia pun melepaskan dua ekor angsa jantan dan betina dan mengikuti mereka. Setelah berhari-hari, pada akhirnya dua ekor angsa itu berhenti dan membuat sarang di sebuah tempat yang lapang. Tempat itu lalu menjadi tempat tinggal Putri Selaras Pinang Masak. Bersama kedua angsa ajaib itu, ia membangun negeri dan kerajaan. Ia menamai tempat tinggal barunya Negeri Jambi. Banyak wanita dari Negeri Pagaruyung yang kemudian pindag ke Negeri Jambi untuk menjadi rakyat Putri Pinang Masak. 2. Jambi Disebut Tanah Pilih Meski memiliki beberapa versi, inti dari legenda Angso Duo ini tetap sama, yaitu mengikuti dua angsa yang berenang di sungai Batanghari untuk menemukan tempat kekuasaan baru. Konon, itulah kenapa Kota Jambi juga kerap disebut Tanah Pilih. Sebab, Jambi adalah tanah yang dipilih kedua angsa atau Angso Duo itu. 3. Ada Batik Angso Duo Sumber iwearbatik Kisah Angso Duo terbilang melegenda dan sarat akan nilai sejarah di Jambi. Dari sejarang Angso Duo, pengrajin batik dari daerah Jambi pun membuat batik motif Angso Duo. Menurut pengrajin batik asal Jambi bernama Leni, dilansir dari motif batik Angso Duo tergolong motif fauna yang melegenda. Selain itu, motif batik tersebut juga sarat akan nilai sejarah. Ada pesan yang terkandung pula dalam motif Angso Duo, yaitu nilai kegigihan, kesabaran, dan keselarasan antara sesama makhluk hidup. Baca juga Dongeng tentang Persahabatan Buaya dan Burung Penyanyi dan Ulasan Menariknya, Sebuah Pelajaran untuk Tidak Berkata Sembarangan Sudah Puas dengan Cerita Rakyat Angso Duo dari Jambi Ini? Demikianlah cerita rakyat Angso Duo yang berasal dari Jambi ini. Kamu suka dengan kisah singkatnya nggak, nih? Kalau suka dan cukup puas dengan ulasan yang kami paparkan di atas, bagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya. Supaya temanmu juga menambah wawasan mereka tentang budaya Jambi. Nah, buat yang pengen baca cerita rakyat lainnya, langsung saja kunjungi kanal Ruang Pena di Ada banyak kisah yang bisa kamu pilih, seperti legenda Tangkuban Perahu, cerita Sidang Belawan dari Lampung, kisah asal Mula Kotabumi, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
Sehingga Chan-pi atau Jambi telah ada dan dikenal pda abad 9 M. Berita China Ling Pio Lui (890-905 M) juga menyebutkan bahwa Chan-pi (Jambi) mengirim misi dagang ke China. Kata Jambi juga berasal dari Jambe yang merupakan sebutan pinang dalam bahasa Jawa (Sunda). Banyak orang memperkirakan bahwa kata tersebut merupakan asal-usul kata Jambi.

CeritaRakyat Jambi Angso Duo. Dahulu kala, tersebutlah seorang raja terkenal bernama Rangkayo Hitam. Setelah lama membujang, akhirnya ia menemukan tambatan hati bernama Putri Mayang. Anehnya, setelah menikah. sang ibu memintanya untuk melakukan sesuatu yang tak biasa.

nUiI.
  • 19nuady5mg.pages.dev/219
  • 19nuady5mg.pages.dev/238
  • 19nuady5mg.pages.dev/503
  • 19nuady5mg.pages.dev/583
  • 19nuady5mg.pages.dev/372
  • 19nuady5mg.pages.dev/98
  • 19nuady5mg.pages.dev/335
  • 19nuady5mg.pages.dev/227
  • cerita rakyat jambi angso duo