DiIndonesia terdapat banyak tanaman yang dapat melancarkan ASI, diantaranya daun katuk, daun kelor, buah papaya muda, bangun-bangun, dan klabet. Potensi Tanaman Lokal sebagai Galaktagogue Herbal untuk Meningkatkan Produksi ASI.Jurnal Emasains: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Volume IX Nomor 1 Maret Tahun 2020 Hal : 104 - 112.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR PADA IBU MENYUSUI EKSKLUSIF TERHADAP KENAIKAN BERAT BAYI 0 – 5 BULAN Ratna Dewi Putri* - Diploma IV Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia Fitria Fitria - DIII kebidanan universitas malahayati, Indonesia Abstract References Licensing How to cite Latar Belakang Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui dan masa kehaABSTRACT THE EFFECT OF MORINGA LEAVES EXTRACT ON EXCLUSIVE BREASTFEEDING MOTHER ON INFANT WEIGHT INCREASE IN 0 - 5 MONTHSBackground The nutritional needs of breastfeeding mothers are increased compared to non-breastfeeding and during pregnancy. Efforts to achieve optimal infant nutrition until they reach six months of age can only be done through improving maternal nutrition. This illustrates that the food consumed by breastfeeding mothers greatly affects the production of breast milk. Moringa leaves are a food ingredient that has a lactogenic effect because they contain phytosterols. National exclusive breastfeeding coverage has only reached while exclusive breastfeeding coverage in Lampung province is Indonesian Ministry of Health 2018. Even though it has exceeded the national coverage, it is still low compared to the target target of 80%. Meanwhile, in Bandar Lampung City, in 2018, exclusive breastfeeding coverage was PWS KIA, Kebun Ginger Health Center, Bandar Lampung City, showed that from January to July 2019 there were 12,72% babies under 6 months did not get optimal weight To determine the effect of Moringa leaf extract on exclusive breastfeeding mothers on weight gain of infants 0-5 months at the Kebon Jahe Community Health Center in Bandar Lampung in 2020 Method Quantitative research with a two group pretest-posttest design research method. The population was exclusively breastfeeding mothers, a sample of 32 mothers was divided into two groups. 16 breastfeeding mothers were given Moringa leaf extract and 16 breastfeeding mothers were given placebo, using purposive sampling technique. Data analysis was performed using statistical tests using independent t test and paired T test. Results The average body weight in the group given Moringa leaves increased from 5012 grams to grams, while the group given katuk leaf extract increased from 4962 grams to grams. The results of the independent T test obtained a p-value of p value> this means that statistically there is no difference in the two groups. Pairwise difference test results obtained p-value pvalue 0,05 hal ini bermakna bahwa secara statistik tidak ada perbedaan pada kedua kelompok. Hasil uji beda berpasangan diperoleh hasil pvalue 0,000 pvalue 0,05 hal ini bermakna bahwa secara statistik tidak ada perbedaan pada kedua kelompok. Hasil uji beda berpasangan diperoleh hasil pvalue 0,000 pvalue < 0,05 Kesimpulan tidak ada perbedaan pengaruh pemberian ekstrak daun kelor dan daun katuk placebo terhadap kenaikan berat badan bayi. Ada perbedaan berat badan sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun kelor dan placebo. Daun kelor memiliki efektifitas yang sama dalam meningkatkan berat badan bayi. Keywords daun kelor, asi Amalia, R. 2016. Hubungan Sters Dengan Kelancaran ASI Pada Ibu Menyusui Pasca Persalinan di RSI A. Yani Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 1, Februari 2016 12-16 Asih, Y. Risneni. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Jakarta Trans Info Media. Dewi, Pujiastuti, N., Fajar, I. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta Graha Ilmu. Hal 30-35 Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2018. Profil Kesehatan Provinsi Lampung. pemerintah Provinsi Lampung Kemenkes RI . dan Infomasi profil Kesehatan Indonesia tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI Kemenkes Pedoman Pekan ASI Sedunia PAS tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Kementrian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Pusdatin Kemenkes RI .2014. Situasi dan Analisis ASI eksklusif. Kementrian Kesehatan RI Septadina, I. S., Murti, K., & Utari, N. 2018. Efek Pemberian Ekstrak Daun Kelor Moringa oleifera dalam Proses Menyusui. Sriwijya Journal of Medicine, 1 1, Januari 2018, 74, 79. Setiawandari, Istiqomah 2017. EFEKTIFITAS EKSTRAK SAUROPUS ANDROGYNUS DAUN KATUK DAN EKSTRAK MORINGA OLEIFERA LAMK DAUN KELOR TERHADAP PROSES PERSALINAN, PRODUKSI KOLOSTRUMDAN PROSES INVOLUSI UTERI IBU POSTPARTUM. Embryo Jurnal Kebidanan, IX 1 November 2017,16,23 petunjuk untuk tenaga kesehatan. Jakarta EGC Supranto, J. 2007. Teknik sampling survey & eksperimen. Rineka Cipta, Jakarta, 33-41 Sulastri, W. 2016. Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Dengan Pemberian ASI Pada Masa Nifas Di Puskesmas Umbulhardjo 1 Yogyakarta Tahun 2016. Jurnal Imiah Tingkat Kecemasan Dengan Pemberian ASI. 2016 1-8 Victora, C. G., Bahl, R., Barros, A. J., França, G. V., Horton, S., Krasevec, J., ... & Group, T. L. B. S. 2016. Breastfeeding in the 21st century epidemiology, mechanisms, and lifelong effect. The Lancet, 38710017, 475-490 Warta Puslitbang Perkebunan Puslitbangbun Vol. 20 No. 3, 2014. Pemanfaatan tanaman Kelor Moringa oleifera Untuk Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu. Widowati, L., Isnawati, A., Alegantina, S., & Retiaty, F. 2019. Potensi ramuan ekstrak biji klabet dan daun kelor sebagai laktagogum dengan nilai gizi tinggi. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 292, 143-152. Zakaria, Z., Hadju, V., As' ad, S., & Bahar, B. 2016. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS AIR SUSU IBU ASI PADAIBU MENYUSUI BAYI 0-6 BULAN. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 123, 161-169. . Copyright c 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati
Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minuman daun kelor terhadap peningkatan produksi Air Susu Ibu (ASI) pada ibu postpartum di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kertajati Kabupaten Majalengka Tahun 2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan desain nonequivalent control group design.
Abstract ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Berdasarkan bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi bayi, ibu, keluarga dan negara, pedoman Internasional merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. MWN Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh pemberian daun kelor Moringa oleifera terhadap produksi ASI pada Ibu Menyusui 1-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simpang Mamplam. Daun kelor memiliki fungsi untuk merangsang produksi ASI pada ibu menyusui karna mengandung senyawa fitosterol yang berfungsi untuk meningkatkan dan melancarkan produksi ASI. Banyak alternatif untuk meningkatkan produksi air susu ibu salah satunya dengan mengkonsumsi daun kelor. Penelitian dilakukan sejak tanggal 02 Mei - 24 September 2019. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimen, dengan rancangan penelitian pre and posttest control group design. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang berada di wilayah kerja Puskesmas Simpang Mamplam yang berjumlah 30 orang. Analisa data menggunakan uji Mann Witney. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna Perubahan produksi ASI dilihat dengan peningkatan berat badan bayi antara kelompok diberikan daun kelor dengan tidak diberikan daun kelor dengan nilai P= p>0,05, diharapkan kepada ibu menyusui agar mengkonsumsi daun kelor karena sangat bermanfaat untuk peningkatan produksi ASI dan juga meningkatnya kesehatan ibu akan mempengaruhi produksi ASI, keberhasilan ASI eksklusif didukung oleh banyak faktor salah satunya adalah vitalitas ibu dan produksi ASI
Daunkelor termasuk makanan penambah ASI atau ASI booster alami. Ibu menyusi yang ingin melancarkan ASI secara alami bisa makan daun kelor. Tak hanya meningkatkan produksi ASI, daun kelor juga bisa menjaga kualitas ASI. Seperti diketahui, mencukupi kebutuhan ASI si kecil penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel otak bayi.
ABSTRAK Rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia menjadikan anak terkurangi haknya untuk mendapatkan makanan bernutrisi tinggi bagi pertumbuhan. Hal ini dikarenakan kurangnya produksi ASI pada ibu menyusui. Pemberian tindakan non farmakologi seperti teh daun kelor diharapkan mampu meningkatkan produksi ASI sehingga anak tetap mendapatkan ASI. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI di Kabupaten Grobogan. Metode penelitian ini berjenis quasi experimental study dengan menggunakan one group prepost test design pada 60 responden. Intervensi dilakukan selama 3 minggu untuk menilai produksi ASI antara Pre dan Post intervensi. Data dianalisa dengan menggunakan Uji Paired t-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ASI pada tahap pre-test sebanyak 152,00 meningkat menjadi 158,50 pada tahap post-test. Terdapat perbedaan jumlah ASI dengan p-value sebesar 0,002 dengan nilai korelasi sebesar 0,934. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada konsumsi teh daun kelor untuk produksi ASI. Kata Kunci Teh Daun Kelor, Produksi ASI Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 268 CENDEKIA UTAMA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat STIKES Cendekia Utama Kudus P-ISSN 2252-8865 E-ISSN 2598 – 4217 Vol 9, No. 3 – Oktober, 2020 Tersedia Online htpp// PENGARUH KONSUMSI TEH DAUN KELOR TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI DI GROBOGAN Nurulistyawan Tri Purnanto1, Laily Himawati2, Nur Ajizah3 1Prodi Keperawatan Universitas An Nuur 2Prodi DIII Kebidanan Universitas An Nuur 3Bidan Puskesmas Grobogan Kabupaten Grobogan ABSTRAK Rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia menjadikan anak terkurangi haknya untuk mendapatkan makanan bernutrisi tinggi bagi pertumbuhan. Hal ini dikarenakan kurangnya produksi ASI pada ibu menyusui. Pemberian tindakan non farmakologi seperti teh daun kelor diharapkan mampu meningkatkan produksi ASI sehingga anak tetap mendapatkan ASI. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI di Kabupaten Grobogan. Metode penelitian ini berjenis quasi experimental study dengan menggunakan one group prepost test design pada 60 responden. Intervensi dilakukan selama 3 minggu untuk menilai produksi ASI antara Pre dan Post intervensi. Data dianalisa dengan menggunakan Uji Paired t-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ASI pada tahap pre-test sebanyak 152,00 meningkat menjadi 158,50 pada tahap post-test. Terdapat perbedaan jumlah ASI dengan p-value sebesar 0,002 dengan nilai korelasi sebesar 0,934. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada konsumsi teh daun kelor untuk produksi ASI. Kata Kunci Teh Daun Kelor, Produksi ASI ABSTRACT The low coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia lead to children less entitled to got exclusive nutritious food for their growth. This is due to the lack of breast milk production. Non-pharmacological treatmen such as Moringa tea is expected to be able to increase breast milk production. The aims of study was to determine the effect of Moringa tea consumption to increasing breast milk production in Grobogan Regency. This research method was using a quasi experimental study using one group prepost test design on 60 respondents. Intervention was carried out for 3 weeks to assess breast milk production between Pre and Post intervention. Data were analysis using Paired t-Test. The results showed that the average of breast milk pre-test was increasing to post-test. There was a difference in the amount of breast milk with p value of and a value of The conclusion of this study was a significant effect of Moringa tea consumption to increasing breast milk production. Keyword Moringa Tea, Breast Milk 269 LATAR BELAKANG Air Susu Ibu ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu yang wajib diberikan kepada bayi sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain atau sering disebut dengan ASI eksklusif Kemenkes 2012. WHO juga merekomendasikan bahwa ASI eksklusif wajib diberikan sampai 6 bulan dan setelah itu dilanjutkan dengan MP-ASI Destyana dkk, 2018. Hal ini dikarenakan banyaknya kandungan zat gizi dan nutrisi yang terkandung dalam ASI sehingga mampu untuk meningkatkan kesehatan anak. Sayangnya, angka pemberian ASI belum sesuai dengan yang ditargetkan. Data menunjukkan, di Indonesia cakupan pemberian ASI tahun 2015 hanya 30,2% sedangkan pada tahun 2017 naik menjadi 35% Kemenkes RI, 2015; Riskesdas, 2013. Angka tersebut masih jauh di bawah rekomendasi WHO yaitu sebesar 50% Indriyani, 2018. Artinya masih banyak bayi usia 0 – 6 bulan yang kehilangan haknya untuk mendapatkan ASI sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhannya. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena adanya penurunan produksi ASI pada ibu Destyana dkk, 2018. Penurunan produksi ASI ini dapat disebabkan karena kondisi stres ibu, lelah bekerja, kondisi kesehatan, produksi tidak lancar maupun psikologis ibu sendiri Bobak et al. 2010. Padahal normalnya ASI akan melimpah produksinya setelah bayi berusia 5 minggu Monika, 2014. Beranjak dari permasalahan tersebut, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperlancar ASI diantaranya melalui tidnakan non farmakologi seperti konsumsi daun kelor. Kelor merupakan tanaman perdu yang tumbuh diarea pekarangan namun mempunya khasiat sebagai pelancar ASI Kurniasih, 2013. Ekstrak teh daun kelor merupakan bentuk produksi daun kelor yang lebih mudah untuk diminum, praktis, namun tetap memiliki khasiat tinggi sebagai pelancar produksi ASI. Melalui rutin konsumsi teh daun kelor, diharapkan ibu akan mampu untuk meningkatkan produksi ASI, sehingga secara tidak langsung bayi juga akan terpenuhi nutrisinya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah adakah pengaruh konsumsi teh daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI di Kabupaten Grobogan METODE PENELITIAN Penelitian ini berjenis quasi experimental study dengan menggunakan one group prepost test design Notoatmodjo, 2010; Arikunto, 2010. Sampel penelitian ini adalah 60 responden yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling melalui kriteria inklusi dan eks-klusi Sugiyono, 2010. Tahap Intervensi dilakukan selama 3 minggu dengan memberikan teh daun kelor kepada responden untuk dikonsumsi. Penelitian ini dinilai dengan membandingkan jumlah produksi ASI antara Pre dan Post intervensi. Data dianalisa dengan menggunakan Uji Paired t-Test Notoatmodjo, 2010; Arikunto, 2010. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tabel 1 Hasil Analisa Paired t-Test Jumlah ASI Pre Test - Jumlah ASI Post Test 270 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang tinggi pada jumlah ASI antara sebelum dan setelah pemberian intervensi dengan p-value sebesar 0,002 dengan nilai korelasi sebesar 0,934. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ASI pada tahap post test memiliki nilai mean lebih besar besar dari pada tahap pre test yaitu selisih 6,50. Hal ini dapat diartikan bahwa konsumsi daun kelor telah terbukti mampu untuk meningkatkan jumlah produksi ASI pada ibu menyusui. Peningkatan ini juga didukung dengan adanya nilai p-value sebesar 0,002 dengan tingkat keeratan signifikansi sebesar 0,934 yang berarti memiliki pengaruh yang sangat kuat. Artinya, konsumsi daun kelor secara rutin selama 3 minggu sesuai dengan intervensi terbukti mampu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Ditinjau dari segi teori, daun kelor memang memiliki kandungan senyawa Fitosterol yang berfungsi untuk meningkatkan dan melancarkan produksi ASI efek laktogogum Kurniasih. 2013. Selain Fitoserol, pada daun kelor juga mengandung Fe 5,49 mg/100gr dan juga sitosterol 1,15%/100gr dan stigmasterol 1,52%/100gr, dimana zat-zat tersebut mampu untuk merangsang peningkatan produksi ASI Nurcahyati, 2014. Jadi dengan mengkonsumsi teh daun kelor secara rutin setiap hari berarti secara tidak langsung pada ibu menyusui memiliki senyawa fitosterol yang cukup sehingga berdampak pada peningkatan dan kelancaran ASI selama menyusui Luthfiyah, 2012. Selain dari faktor daun kelor, ada ada beberapa faktor lainnya yang dapat mempengaruhi produksi ASI diantaranya adalah kondisi stres ibu, lelah bekerja, kondisi kesehatan, produksi tidak lancar maupun psikologis ibu sendiri Bobak et al. 2010. Analisa karakteristik hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu mayoritas bekerja di rumah sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 28 46,7% responden yang artinya tingkat kelelahan ibu selama di rumah juga dapat dikendalikan oleh responden. Ditinjau dari segi kesehatan dan kelancaran ASI, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa responden saat ini menyusui pada anak ke-2 persalinan ke-2 yaitu sebanyak 24 40,0% responden dengan frekuensi menyusui perhari lebih dari 8 kali sebanyak 36 60,0% responden. Artinya ibu telah berpengalaman dalam menyusui sehingga dimungkinkan payudara telah terbiasa untuk memproduksi ASI untuk kebutuhan sebenarnya kebutuhan ibu akan bahan baku ASI sangat dibutuhkan, dan salah satu alternatif untuk menambah bahan baku produksi ASI adalah dengan konsumsi teh daun kelor Nurcahyati, 2014. Keterbatasan Pandemi Covid-19 menjadikan peneliti harus melakukan pengambilan data dari rumah ke rumah disetiap responden dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan. Hal ini menjadikan waktu lebih lama dalam pengumpulan data untuk tetap menjaga kesehatan dan pencegahan penularan Covid-19. Penelitian ini juga tidak mengontrol faktor makanan yang dikonsumsi ibu selama intervensi. Hal ini menjadikan hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi dengan asumsi hanya dengan mengkonsumsi daun kelor mampu untuk meningkatkan produksi ASI mengingat faktor makanan seperti kacang-kacangan juga mampu meningkatkan produktifitas ASI pada ibu menyusui. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Direktorat Riset Dan Pengabdian Masyarakat DRPM KemristekDIKTI 2. LLDIKTI VI Jawa Tengah 271 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Terdapat kenaikan rata-rata produksi ASI antara pre-test dan post yaitu sebesar 152,00 menjadi 158,50; 2. Terdapat pengaruh yang signifikan pada produksi ASI setelah intervensi dengan p-value sebesar 0,002 dan nilai korelasi sebesar 0,934 Saran Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa konsumsi daun kelor mampu meningkatkan produksi ASI. Oleh karena itu, Ibu diharapkan untuk mampu memanfaatkan daun kelor sebagai sumber bahan peningkat ASI karena murah, mudah didapat, serta mudah ditanam namun memiliki manfaat yang sangat besar. Peneliti selanjutnya juga diharapkan untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut melalui experimen study dengan cara mengontrol faktor lain yang mampu meningkatkan produksi ASI seperti pola dan menu yang dimakan ibu mengingat ada banyak faktor yang mampu meningkatkan produksi ASI dari segi makanan yang dikonsumsi Ibu selama menyusui. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta Jakarta Bobak, Lowdermilk & Jensen. 2010. Buku Ajar Keperawatan Maternitas IV. EGC Jakarta. Destyana dkk. 2018. Hubungan Peran Keluarga dan Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI di Desa Tanah Merah Kabupaten Tangerang. Indonesian Journal of Human Nutrition. eSSN. 2355-3987 Indriyani Astuti, 2018. Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia Hanya 35%. Media Indonesia. Evailable source Kemenkes. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Kemenkes RI Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Kementerian Kesehatan RI Jakarta. Kurniasih. 2013. Khasiat Dan Manfaat Daun Kelor Untuk Penyembuhan Berbagai Penyakit. Pustaka baru Press Yogyakarta Luthfiyah, F. 2012. Potensi Gizi Daun Kelor Moringa Oleifera. Volume 6. Media Bina Ilmiah Nusa Tenggara Barat. Monika, 2014. Buku Pintar ASI dan Menyusui. Noura Books Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta Jakarta. Nurcahyati, E. 2014. Khasiat Dahsyat Daun Kelor. Jendela Sehat Jakarta. Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Ed 3. Salemba Medika Jakarta. Riskesdas. 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar Riskesdas Tahun 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Jakarta. Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. CV Alvabeta Bandung ResearchGate has not been able to resolve any citations for this merupakan satu-satunya makanan terbaik yang ideal dan paling sempurna untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi selama proses tumbuh kembang pada 6 bulan pertama kehidupannya. Namun cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih rendah, hal ini disebabkan oleh faktor internal usia, pengetahuan, pendidikan, sikap atau perilaku, dan kondisi kesehatan ibu dan faktor eksternal peran keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif terhadap pemberian ASI eksklusif di Desa Tanah Merah, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang tahun 2017. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 93 responden yang diambil secara total sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pemberian ASI eksklusif masih rendah 29%, sebagian besar responden memiliki peran keluarga yang “kurang baik” 45,57% tetapi berpengetahuan “baik” 62,31%. Penelitian menemukan hubungan bermakna antara peran keluarga dengan pamberian ASI eksklusif tetapi skor pengetahuan ibu tidak berhubungan secara signifikan dengan pemberian ASI eksklusif. Peran keluarga perlu ditingkatkan lagi agar ibu dapat memberikan ASI secara eksklusif sehingga bayi mendapat asupan gizi yang adekuat terutama bayi yang tinggal di pedesaan. Kata kunci peran keluarga; pengetahuan ibu; pemberian ASI eksklusif Abstract Breast milk is the only ideal and the most perfect food to meet the nutritional needs of infants during the growth process in the first 6 months of life. However, the coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low due to internal factors age, knowledge, education, attitude/behavior, and maternal health condition and external factors family roles. This research aimed to know the relation of family role and mother knowledge on exclusive breastfeeding EB to EB practices in Tanah Merah Village, East Sepatan Sub-district, Tangerang Regency in 2017. This cross-sectional study involved 93 respondents taken by total sampling. The statistical test used was chi-square test. The results showed that the percentage of EB in Tanah Merah Village is still low 29%, most of the respondents have unfavorable family role but have good knowledge on EB This study found a significant association between family role and exclusive breastfeeding, but the score of mother's knowledge does not correlate significantly with exclusive breastfeeding. Family role in encouraging the mother to breastfeed exclusively should be strengthened in order to ensure adequate nutritional intake for the infants, particularly those who live in rural area. Keywords family role; mother's knowledge; exclusive breastfeedingProsedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktekSuharsini ArikuntoArikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta Jakarta Bobak, Lowdermilk & Jensen. 2010. Buku Ajar Keperawatan Maternitas IV. EGC ASI Eksklusif di Indonesia Hanya 35%. Media IndonesiaIndriyani AstutiIndriyani Astuti, 2018. Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia Hanya 35%. Media Indonesia. Evailable source Pemerintah Republik Indonesia No 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Kemenkes RI Jakarta Kementerian Kesehatan RIKemenkesKemenkes. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Kemenkes RI Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Kementerian Kesehatan RI Dan Manfaat Daun Kelor Untuk Penyembuhan Berbagai PenyakitKurniasihKurniasih. 2013. Khasiat Dan Manfaat Daun Kelor Untuk Penyembuhan Berbagai Penyakit. Pustaka baru Press YogyakartaPotensi Gizi Daun Kelor Moringa OleiferaF LuthfiyahLuthfiyah, F. 2012. Potensi Gizi Daun Kelor Moringa Oleifera. Volume 6. Media Bina Ilmiah Nusa Tenggara Pintar ASI dan MenyusuiF B MonikaMonika, 2014. Buku Pintar ASI dan Menyusui. Noura Books Dahsyat Daun KelorE NurcahyatiNurcahyati, E. 2014. Khasiat Dahsyat Daun Kelor. Jendela Sehat Jakarta. Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Ed 3. Salemba Medika Riset Kesehatan Dasar Riskesdas Tahun 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI JakartaRiskesdasRiskesdas. 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar Riskesdas Tahun 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Untuk Penelitian. CV Alvabeta BandungSugiyonoSugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. CV Alvabeta Bandung
KKNKNMB 2022 di Papua sudah berjalan tiga pekan
KualitasEkstrak Etanol 70% Daun Kelor dalam Ramuan Penambah ASI 1 Naskah Asli Kualitas Ekstrak Etanol 70% Daun Kelor Moringa oleifera Lamk ) dalam Ramuan Penambah ASI Sukmayati Alegantina 1 Ani Isnawati, 1 Lucie Widowati 2 1 Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbangkes Kemenkes RI 2 Pusat Teknologi Terapan dan
WIdWo. 19nuady5mg.pages.dev/6619nuady5mg.pages.dev/12519nuady5mg.pages.dev/31819nuady5mg.pages.dev/56219nuady5mg.pages.dev/17219nuady5mg.pages.dev/50219nuady5mg.pages.dev/26019nuady5mg.pages.dev/60
jurnal daun kelor untuk asi