PenyembuhanDiet dan Resep ; Herbal dan Suplemen ; Kesehatan & Wellness . Sikap dan Penyembuhan ; Penyakit dan Kondisi ; lingkunganAda berbagai jenis infeksi mata yang berkisar dari ringan sampai berat, dengan berbagai penyebab dan pengobatan. Tidak semua infeksi mata mengancam nyawa, tetapi beberapa memerlukan bantuan medis. Meski penyebab infeksi mata biasanya adalah bakteri dan virus, ada berbagai hal dan kondisi yang bisa memicu hal ini terjadi. Apa ciri dan tanda jika saya mengalami infeksi mata? Banyak orang yang terkena infeksi mata merasakan nyeri, gatal, atau sensasi adanya benda asing pada mata. Mata bahkan bisa robek dan mengeluarkan cairan berwarna kuning, hijau, atau bahkan berdarah. Orang terkadang mengalami sensitivitas terhadap cahaya atau penglihatan kabur. Jika tidak mengalami rasa sakit atau gejala parah lainnya, biasanya Anda akan dianjurkan untuk mengobatinya sendiri. Jika Anda mengalami perubahan penglihatan, segera cari bantuan medis. Komplikasi serius dari infeksi mata adalah kerusakan retina dan pembentukan bekas luka di kornea yang dapat memengaruhi penglihatan. Beberapa infeksi seperti sipilis juga dapat menyebabkan glaukoma. Selebihnya, masalah mata tanpa gejala yang jelas dapat diabaikan. Contohnya, klamidia sering tidak menimbulkan gejala awal, tetapi jika tidak diobati dapat menyebabkan ketidaksuburan dan penyakit jantung. Apa saja yang bisa jadi penyebab infeksi mata? 1. Iritasi dan cedera Ini adalah penyebab infeksi mata yang sering terjadi. Contohnya, terkena bahkan sedikit bahan kimia dapat mengiritasi mata, membuatnya menjadi lebih sensitif terhadap infeksi, terutama pada orang yang menggunakan lensa kontak. Beberapa jenis infeksi mata dapat berkembang dan merusak mata dengan sangat cepat. Gejalalainnya yang dapat terjadi adalah penyakit saluran pernapasan atas, seperti bersin atau mengeluarkan cairan dari hidung. 2. Infeksi Mata. Infeksi juga dapat terjadi sebagai salah satu sakit mata pada kucing. Gangguan ini memang termasuk penyakit yang umum terjadi pada hewan peliharaan kamu ini.
Halodoc, Jakarta – Kebutaan adalah kondisi ketidakmampuan seseorang untuk melihat apapun, termasuk cahaya. Menurut WHO, seseorang dikatakan mengalami kebutaan bila memiliki tajam penglihatan kurang dari 3/60. Artinya, jika normalnya orang bisa melihat pada jarak 60 meter, pengidap hanya mampu melihat kurang dari jarak 3 meter. Kebutaan bisa dilatarbelakangi oleh faktor genetik alias diturunkan dari orang tua kepada anak, kecelakaan, atau penyakit. Di beberapa negara, penyebab utama kebutaan dikarenakan infeksi, katarak, glaukoma, cedera, dan ketidakmampuan untuk membeli kacamata. Selain itu, pengidap penyakit diabetes juga berisiko tinggi menjadi tuna netra. Untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa kondisi yang menjadi penyebab kebutaan. Diabetes Penyakit diabetes mellitus bisa membuat mata menjadi buta, apabila pengidap mengalami komplikasi retinopati diabetik. Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus. Kadar gula darah yang meyebabkan kadar gula yang tinggi dan tidak terkontrol akan mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya. Akibatnya, retina tidak bisa menerima asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk mempertahankan penglihatan. Trakoma Trakoma adalah infeksi menular pada mata yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis menular yang merupakan salah satu penyebab kebutaan. Infeksi ini dapat ditularkan melalui cairan dari mata dan hidung, atau menggunakan barang yang dipakai oleh pengidap yang terinfeksi seperti sapu tangan, handuk, atau pakaian. Trakoma ditandai dengan mata yang merah, berair dan terasa gatal. Jika dibiarkan, maka kelopak mata juga akan terlipat ke dalam sehingga bulu mata pun bergesekan langsung dengan bola mata. Keadaan ini menyebabkan bola mata mengalami luka atau bahkan radang pada kornea. Infeksi yang berulang-ulang akan berujung pada pembentukan parut kornea dan kebutaan. Degenerasi Makula Terkait Usia Penyakit ini menyerang makula yang merupakan bagian mata yang memungkinkan kamu untuk melihat sesuatu secara detail. Degenerasi makula terkait usia menyebabkan rusaknya penglihatan sentral yang tajam, yang berguna untuk melihat objek secara jelas. Penyakit ini bisa mempengaruhi kemampuan membaca, menonton televisi, mengemudikan kendaraan, dan melakukan aktivitas harian. Kelainan Refraksi yang Tidak Terkoreksi Baik rabun jauh, rabun dekat, dan mata silindris yang tidak terkoreksi bisa menyebabkan kebutaan. Salah satu yang menjadi perhatian yakni rabun jauh. Kondisi ini bisa makin parah pada masa kanak-kanak dan lebih berisiko pada anak yang membaca lebih dari dua buku dalam seminggu dan hanya menghabiskan sedikit waktu bermain di luar ruangan. Katarak Penyebab mata buta juga disebabkan karena katarak yang merupakan penyakit di mana lensa mata menjadi keruh hingga membuat penglihatan menjadi tidak jelas. Pada umumnya katarak disebabkan oleh proses penuaan, tapi ada pula anak-anak yang terlahir dengan katarak. Penyakit, katarak juga bisa terjadi akibat pasca cidera mata, peradangan, dan beberapa penyakit mata lainnya. Glaukoma Glaukoma merupakan penyakit yang berhubungan dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata, yang bisa menyebabkan kerusakan saraf optik mata dan seiring berjalannya waktu bisa berdampak negatif. Glaukoma termasuk penyakit turunan dan bisa muncul ketika seseorang sudah bertambah tua. Penyakit yang bisa menyebabkan kebutaan ini memiliki gejala seperti mata merah, nyeri mata, mual atau muntah, melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu, dan penglihatan menyempit ketika melihat jarak jauh. Itu dia 6 penyebab kebutaan yang perlu kamu waspadai. Tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter terkait kondisi mata minimal enam bulan sekali, agar bisa dideteksi secepat mungkin dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Kamu bisa melakukan tanya-jawab langsung dengan dokter lewat aplikasi Halodoc! Apapun pertanyaanmu yang berkaitan dengan kesehatan mata atau yang lainnya, pasti terjawab selama 24/7. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang melalui Google Play dan App Store di smartphonekamu. Baca juga 4 Penyebab Iritasi Mata Berbahaya
Katarakumumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata lokal menahun. Bermacam macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak seperti glaucoma, ablasi, uveitis. Katarak dapat berhubungan dengan proses penyakit intraocular lainnya. Kelainan sistemik atau metabolic yangAir mata buatan ini bisa berbentuk obat tetes, salep, atau gel. Nah, Anda bisa memilihnya sesuai kebutuhan. Bila rasa nyeri pada mata tergolong ringan, lalu Anda mencari obat yang mudah dan nyaman digunakan, maka obat tetes bisa menjadi pilihan yang tepat. Pemilihan obat tetes mata juga harus disesuaikan lagi dengan penyebab keratitis yang Anda alami. Bila kondisi disebabkan oleh jamur, Anda membutuhkan obat tetes mata yang sifatnya antijamur. Untuk mengobati infeksi mata yang tergolong parah, Anda mungkin membutuhkan obat berbentuk salep atau gel. Jenis obat ini sebaiknya digunakan pada malam hari karena teksturnya lebih kental dan dapat bikin pandangan kabur sejenak. 2. Antibiotik dan antiviral Antibiotik minum digunakan untuk mengobati infeksi mata akibat keratitis bakteri yang tergolong sedang hingga berat. Jenis obat ini berfungsi untuk melawan bakteri dan menghilangkan infeksi pada mata. Antiviral dapat digunakan untuk mengatasi keratitis ringan. Namun, tidak ada obat yang dapat mengobati virus herpes penyebab keratitis secara tuntas. Sekali tubuh terserang virus, Anda tidak dapat menyingkirkannya. 3. Transplantasi kornea Transplantasi kornea dapat dilakukan untuk mengobati infeksi mata akibat keratitis acanthamoeba. Acanthamoeba adalah sejenis parasit yang bisa membuat kornea meradang dan cenderung sulit disembuhkan. Sebagai langkah awal, Anda sebetulnya bisa mengobati infeksi mata ini dengan obat tetes mata yang mengandung antibiotik. Namun sayangnya, beberapa jenis parasit acanthamoeba cenderung kebal terhadap pengobatan. Ketika tidak dapat diobati atau menyebabkan kornea rusak permanen, dokter akan menganjurkan transplantasi kornea sebagai jalan terakhir. Kornea yang sudah rusak akan diangkat dan diganti dengan jaringan kornea sehat dari mata pendonor. Secara bertahap, kedua mata Anda akan kembali jernih dan kian jelas untuk melihat. Pencegahan keratitis Salah satu langkah penting untuk mencegah kondisi ini adalah memperhatikan penggunaan dan kebersihan lensa kontak. Lakukan tips di bawah ini sebagai pencegahan Gunakan lensa kontak harian dan lepaskan saat Anda tidur. Cuci tangan dan keringkan tangan sebelum menyentuh lensa kontak. Ikuti rekomendasi dokter mata untuk merawat lensa kontak. Gunakan produk steril untuk merawat lensa kontak. Ganti wadah lensa kontak Anda paling tidak tiga sampai enam bulan sekali. Jangan menggunakan lensa kontak saat Anda berenang. Sementara itu, untuk keratitis yang disebabkan oleh virus tidak dapat sepenuhnya dihindari. Namun, Anda bisa melakukan tips di bawah ini untuk mengendalikan penularan Hindari menyentuh mata, kelopak mata, dan kulit di sekitar mata sebelum mencuci tangan. Gunakan obat tetes mata yang diresepkan dokter. Rajin mencuci tangan untuk mencegah penyebaran virus. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Kencingnanah (Gonore) adalah penyakit menular seksual (PMS). Kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoea, yaitu bakteri yang dapat tumbuh dan berkembang dengan mudah pada saluran reproduksi yang hangat dan lembab, termasuk pada serviks (mulut rahim), uterus (rahim), dan tuba falopi (saluran telur) wanita, dan di uretra (saluran urin) wanita dan pria.
- Konjungtivitis atau yang biasa disebut pinkeye atau mata merah bisa mengkhawatirkan, karena dapat membuat mata sangat merah dan menular dengan sangat cepat. Kondisi ini disebabkan adanya peradangan konjungtiva atau bagian membran jernih yang menutupi bagian putih mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata. Penyakit mata ini bisa disebabkan oleh bakteri dan virus yang bertanggung jawab untuk penyakit flu dan infeksi lainnya, - termasuk infeksi telinga, infeksi sinus, dan sakit tenggorokan , dan merupakan jenis yang sama dengan bakteri yang menyebabkan klamidia dan gonore, dua penyakit menular seksual .Selain itu, pinkeye juga dapat disebabkan oleh alergi dan ini cenderung terjadi lebih sering pada anak-anak yang juga memiliki kondisi alergi lainnya. Pemicu alergi konjungtivitis di antaranya adalah rumput, serbuk sari, bulu binatang dan tungau. Terkadang, suatu zat dalam lingkungan juga dapat mengiritasi mata dan menyebabkan penyakit mata yg menular, seperti bahan kimia atau polutan udara asap dan debu. Pinkeye bisa terjadi pada bayi baru lahir Bayi yang baru lahir bisa juga tertular pinkeye dan ini bisa berkembang menjadi gangguan mata yang lebih serius, jika tidak segera ditangani. Biasanya, ibu yang menderita penyakit menular seksual berisiko menularkan virus ke mata bayi yang baru dilahirkannya. Untuk mencegah hal ini, dokter akan memberikan salep antibiotik atau obat tetes mata untuk semua bayi segera setelah lahir. Namun ada kalanya, pengobatan ini menyebabkan konjungtivitis kimia ringan, yang biasanya akan hilang dengan sendirinya. Jika diketahui lebih awal, dokter akan segera memeberi pengobatan pada ibu hamil yang menderita penyakit menular seksual, untuk mencegah penyebaran infeksi ke bayi. InfeksiMenular Seksual (IMS) membuat pasangan harus saling menjaga kebersihan daerah genitalnya agar selalu bersih dan tidak terinfeksi. Maklum, peny Mata merah, berair, sakit dan gatal bisa jadi tanda dari penyakit mata yang menular. Kondisi ini mudah menyebar ketika kamu sering menyentuh mata setelah melakukan kontak dengan penderita penyakit mata. Dengan begitu, bakteri atau virus akan menempel di tangan dan dengan mudah menginfeksi mata kamu. Tak jarang, bakteri atau virus penyebab penyakit mata yang menular menempel pada barang-barang tertentu. Termasuk di antaranya seperti seprai, lensa kontak, juga peralatan kosmetik. Baca juga Sambung Bulu Mata demi Mata Indah Eits, Waspadai Efek Sampingnya Bisa Picu Gatal hingga Infeksi Jenis-jenis penyakit mata yang mudah menular Apa saja jenis penyakit mata yang mudah menular dan perlu kamu waspadai? Berikut ulasannya 1. Konjungtivitis Konjungtivitis adalah infeksi mata yang paling umum terjadi dan sangat menular. Penyakit mata yang satu ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri. Terkadang juga bisa disebabkan oleh alergi. Misalnya serbuk sari, bulu hewan peliharaan, polusi udara, atau kosmetik. Bagian mata yang berwarna putih akan terasa gatal, tampak kemerahan dan berair Tak jarang, penyakit ini sembuh dengan sendirinya jika disebabkan oleh infeksi virus. Kamu juga bisa merawatnya sendiri di rumah dengan menggunakan kompres dingin serta obat tetes mata yang dijual bebas. Namun bagi bayi yang baru lahir, penyakit ini dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang serius. Bila bayi mengalami gejala seperti kelopak mata memerah, bengkak atau mengeluarkan cairan yang tidak biasa sebaiknya segera hubungi dokter. 2. Keratitis Keratitis terjadi ketika kornea terinfeksi oleh infeksi bakteri, virus, jamur, parasit atau cedera mata. Namun pada kondisi cedera mata, keratitis tidak akan menular. Umumnya hal tersebut diakibatkan penggunaan lensa kontak yang terlalu lama. Gejalanya dapat meliputi Kemerahan dan bengkak di mataSakit mataMengeluarkan banyak air mataPenglihatan kaburSensitivitas cahaya Segeralah temui dokter bila kamu mengalami gejala keratitis. Dokter mungkin akan memberikan perawatan berupa obat tetes mata antibakteri, antibiotik oral atau tetes mata antijamur tergantung penyebab dari keratitis yang kamu alami. 3. Herpes mata Herpes mata juga termasuk ke dalam kategori penyakit mata yang menular. Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks HSV-1. Gejala dari herpes mata dapat meliputi beberapa tanda, seperti Sakit mata dan iritasi mataSensitivitas terhadap cahayaPenglihatan kaburCairan mata menebalRadang kelopak mata Terkadang gejala-gejala di atas dapat hilang dengan sendirinya. Namun bila gejala tidak kunjung hilang, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan memberi perawatan berupa obat antivirus dalam bentuk tetes mata, obat oral, atau salep. Cara menghindari penyakit mata yang menular Supaya tidak mudah terkena penyakit mata, penting untuk kamu melakukan hal-hal berikut ini Jangan menyentuh mata atau wajah dengan tangan kotorMandilah secara teratur dan cuci tangan sesering mungkinUntuk area mata, selalu gunakan handuk atau tisu bersih Hindari berbagi peralatan kosmetik dengan siapapun Rutin mencuci seprai dan sarung bantal setidaknya seminggu sekaliGunakan lensa kontak yang pas untuk mataLakukan kontrol rutin dengan dokter mataJaga kebersihan lensa kontak Hindari bersentuhan dengan penderita penyakit mata yang menular Bila kamu atau kerabatmu mengalami gejala dari penyakit mata yang menular ada baiknya segera berkonsultasi pada dokter. Semakin cepat diobati, risiko infeksi menyebar akan lebih kecil. Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini! ZhX2b.