Surabaya - Tiga ruas jalan utama di jantung Kota Surabaya, yakni Yos Sudarso, Pemuda, dan Gubernur Suryo, macet total karena seribuan angkutan kota sengaja diparkir rapat memenuhi badan jalan, Kamis, 19 November 2015. Para sopir meninggalkan kendaraannya begitu saja karena mengikuti unjuk rasa di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya dan Gedung Negara Grahadi. Tak ayal, kemacetan parah terjadi di jalan-jalan sekitarnya, terutama akses menuju tengah kota, seperti Jalan Biliton, Kusuma Bangsa, Kayun, dan Basuki Rahmad. Banyak pengguna jalan mengeluh karena tak bisa bergerak selama hampir 1,5 jam. "Kalau demo, mengapa harus menutup jalan? Kan, bukan mereka saja yang punya kepentingan," ujar seorang pengemudi yang terjebak macet, Suseno. Dalam orasinya, pemilik angkot mendesak pemerintah segera mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014. "Kami menuntut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 dicabut," kata Jauhari, seorang sopir angkutan kota, saat berorasi. Ia menilai peraturan tersebut memberatkan karena angkutan kota wajib berbadan hukum. "Mayoritas pemilik angkutan kota hanya punya satu kendaraan, tidak mungkin kami membentuk badan hukum," Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono berjanji akan menyampaikan tuntutan sopir angkutan ke pemerintah pusat. Sebab, yang mengeluarkan peraturan tersebut adalah pemerintah pusat. "Yang berwenang mencabut atau tidak pemerintah pusat, jadi harap bersabar semua. Kami juga telah mengirimkan surat kepada pemerintah pusat soal itu, tapi belum ada jawaban," ucapnya. Setelah demo sopir angkutan umum berakhir, giliran buruh yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung Grahadi. Dalam tuntutannya, mereka menolak penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. EDWIN FAJERIAL
RibuanBuruh dan Sopir Angkot Demo di Depan Grahadi admin 3 years ago 1 min read Surabaya, KabarGress.Com- Sejumlah jalan-jalan protokol dikota Surabaya, Jalan Gubernur Suryo, Praban, Tunjungan, Panglima Sudirman, Jalan Pemuda dan Ketabang Kali ditutup total oleh kepolisian sejak pukul 09.00 WIB, Selasa(31/10/2017).
SURABAYA, Kawasan tengah kota Surabaya macet total, Kamis 19/11/2015. Selain karena aksi ratusan sopir angkutan kota angkot, ada pula aksi ribuan buruh yang menuntut upah layak dan menolak Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan. Aksi sopir angkot di DPRD Surabaya belum usai, ratusan kendaraan angkot masih terpakir memenuhi Jalan Yos Sudarso dan sebagian Jalan Gubernur Suryo. Tepat pukul WIB, lebih dari seribu buruh menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo. Kedua ruas jalan Jl Yos Sudarso dan Jl Gubernur Suryo itu pun akhirnya ditutup total. Arus lalu lintas yang menuju jalan di kawasan tengah kota itupun lumpuh. Polisi berupaya mengalihkan arus lalu lintas ke jalur lain untuk mengurai kemacetan. Di depan gedung Negara Grahadi, buruh dari berbagai elemen dan dari berbagai daerah khususnya dari kawasan industri ring I Jawa Timur seperti Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Mojokerto, dan Surabaya sendiri, menggelar aksi dengan berorasi dan menggelar spanduk."PP 78 akan membelenggu kesejahteraan buruh karena kenaikan upah dipatok 11 persen dari UMK sebelumnya," kata salah satu koordinator aksi buruh, Sunandar. Sebelumnya, ratusan sopir angkot se-Surabaya menggelar aksi mendesak pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2014 yang mewajibkan angkot harus berbadan hukum minimal perseroan terbatas atau koperasi. Kebijakan tersebut dinilai juga memberatkan sopir angkot di Surabaya. Saran ane buat buruh, lanjutkan demo terus klo perlu tiap hari sampai UMR bisa dipakai nyicil avanza karena itu bukti buruh telah sejahtera resiko di PHK ga usah dipikirkan, yg penting demo
SekadarMencatat Manusia dan Kemanusiaan. Monday, February 28, 2011. Menyoal Boikot Media-- Sabam Leo Batubara DI Istana Bogor, Senin (21/2/2011), Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengemukakan pernyataan kontroversial.
SURABAYA, - Ribuan buruh dan ratusan unit angkutan kota konvensional Surabaya menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa 31/10/2017. Akibatnya, wilayah tengah kota lumpuh karena aksi demonstrasi tersebut. Pantauan para buruh menggelar orasi di depan Gedung Negara Grahadi. Sementara sopir angkutan konvensional memarkir kendaraannya memenuhi Jalan Gubernur Suryo Surabaya. Akibatnya, ruas jalan tengah Kota Surabaya ditutup. Penutupan jalan juga dilakukan di sepanjang Jalan Tunjungan. Sedangkan arus lalu lintas dialihkan melalui jalan lainnya. Aksi sopir konvensional digelar untuk mendesak Gubernur Jatim memberlakukan regulasi peraturan gubernur Pergub yang membatasi beroperasinya angkutan berbasis aplikasi online. "Jika tidak segera diterapkan, maka akan mematikan usaha sopir angkutan konvensional," kata Hamid, koordinator dari Serikat Pekerja Transportasi Jawa Timur.Baca juga Tolak Taksi Online, Ribuan Sopir Taksi Konvesional Demo Wali Kota BatamTRIBUNNEWS / DANY PERMANA Ilustrasi buruhKata dia, rencana Pergub Pembatasan Angkutan Online sebenarnya sudah ada. Hal itu dibuat berdasarkan masukan dari pengusaha angkutan kota. Namun dia tidak mengerti mengapa sampai saat ini Perbup tersebut belum ditetapkan. Di Surabaya saja, menurut Hamid, jumlah angkutan daring lebih dari Sementara jumlah layanan angkutan kota masih sekitar Sementara itu, kelompok buruh yang menggelar aksi di lokasi yang sama, menuntut adanya upah mininum sektoral di daerah padat industri. Mereka menolak kenaikan cukai rokok dan menolak Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Kompas TV Ada Larangan, Ribuan Sopir Angkutan Online Ini Unjuk Rasa Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
JWgM6. 19nuady5mg.pages.dev/55519nuady5mg.pages.dev/18119nuady5mg.pages.dev/57619nuady5mg.pages.dev/53719nuady5mg.pages.dev/35119nuady5mg.pages.dev/38019nuady5mg.pages.dev/55919nuady5mg.pages.dev/248
pidato tentang sopir angkot dan buruh demo surabaya macet total